Jumat, 27 Mei 2011

Manusia dan Pandangan Hidup


Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Manusia menjadikan pandangan hidup sebagai pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja.
Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
  1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
  2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara
  3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai beberapa unsur  yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka panandangan hidup itu  disebut ideology. 
Cita – Cita
Cita-cita merupakan pandangan seseorang tentang masa depan, merupakan keinginan yang ingin diperoleh oleh seseorang dimasa depan. Apabila cita-cita itu belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Seseorang dapat mencapai apa yang dicita-citakannya tergantung dari 3 faktor:
1.      Faktor manusia yang memiliki cita-cita.
2.       Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakannya
3.      Seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.

Kebajikan
Kebajikan adalah perbuatan yang mendatangkan kebaikan, pada hakekatnya adalah perbuatan moral yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Menurut kodratnya manusia itu baik. Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan buruknya perbuatan manusia ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati seseorang, yang menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati merupakan hakim untuk diri manusia itu sendiri. 
Usaha/perjuangan
Usaha adalah perjuangan yang dilandasi dengan kerja keras untuk mewujudkan suatu cita-cita/keinginan. Usaha dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Manusia mempunyai keterbatasan yang berbeda untuk bekerja keras, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya,

Keyakinan/kepercayaan.
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu
-          aliran naturalisme merupakan kekuatan tertinggi yang selalu dihubungkan dengan kekuatan gaib. Kekuatan gaib itu dari nature (dari Tuhan) .
-          aliran intelektualisme merupakan dasar aliran yang masuk dalam logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses.
 aliran gabungan merupakan aliran yang berdasarkan kepada kekuatan gaib dan juga logika/akal. Kekuatan gaib berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai hati nurani. Apabila kekuatan gaib dan akal pikiran di satukan, maka akan menyebabkan adanya dua kemungkinan pandangan hidup.  Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut sosialisme-religius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar